Bantuan Biogas Petrokimia Gresik Wujudkan Pertanian Berkelanjutan
By Admin
JOMBANG - PT Petrokimia Gresik (PG) meresmikan bantuan instalasi
biogas percontohan senilai Rp 31 juta yang diberikan kepada kelompok ternak
sapi Usaha Bersama di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Jombang, Senin (7/3/2016).
Bantuan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
PG kepada mitra binaanya.
Sudarmo, Ketua Usaha Bersama, menyatakan bahwa kotoran ternak yang
selama ini terbuang kini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.
Saat ini, ia dan kelompoknya memiliki 9 ekor sapi yang kotorannya
menjadi sumber bahan baku biogas. Jumlah ini mampu menghidupi kompor di 5 rumah
anggotanya.
“Kebutuhan hidup menjadi lebih ringan karena kami tidak lagi
membeli gas elpiji bersubsidi. Biaya yang kami hemat dapat digunakan untuk
keperluan lainnya,” ujarnya.
Sudarmo mengaku sangat terbantu dan bangga, karena konsep
pertanian terpadu yang ia dan rekannya cita-citakan kini terwujud. Mulai dari
sisa hasil pertanian yang menjadi pakan ternak, kotoran ternak menjadi bahan
baku biogas, dan sisa kotoran dari biogas menjadi pupuk organik. Ia berharap
intalasi biogas ini dapat menyalurkan energi ke lebih banyak warga lagi
“Kami berharap semoga konsep ini berkembang dan diterapkan di
banyak tempat. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak warga
lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PG Wahyudi berpesan agar
bantuan instalasi biogas ini dapat dirawat dengan baik dan bermanfaat kepada
kelompok ternak Usaha Bersama.
“Semoga ini menjadi percontohan yang baik bagi warga sekitar dan
bisa diterapkan di tempat yang lain juga,” ujarnya dalam sambutan pada saat
peresmian.
Bantuan ini sejalan dengan program pemerintah dimana intalasi
biogas sedang digalakkan pemanfaatannya. Karena pembangunannya tidak
membutuhkan biaya terlalu besar dan teknologinya pun sederhana. Oleh karena
itu, pemerintah mendorong berbagai upaya dan kerjasama dengan berbagai pihak
untuk mengembangkannya.
Secara teknologis, prinsip pembuatan biogas memanfaatkan gas
metana yang terkandung dalam kotoran ternak yang ditampung dalam tanki atau
biodigester yang tertutup rapat. Di dalamnya, kotoran ternak dicampur dengan
air untuk mempercepat proses keluarnya gas metana. Tekanan gas ini ditampung
dalam sebuah tabung yang kemudian disalurkan ke kompor-kompor warga melalui
pipa.
Adapun manfaat biogas adalah masyarakat desa tidak perlu menebang
atau mencari kayu sebagai bahan bakar, proses memasak jadi lebih bersih karena
tidak ada asap, tidak ada kotoran ternak yang terbuang, relatif lebih aman dari
bahaya kebakaran, sisa kotoran dari biogas dapat dijadikan pupuk organik, dan
sebagainya. (edri/mk)